Penulis : K.H.
Sirojuddin Abbas
Tebal : 398 halaman.
Penerbit : Pustaka
Tarbiyah Baru.
Dalam buku yang pada bulan
Desember 2007 lalu telah angkat cetak untuk yang ke 15 kali ini, di kupas
tuntas mulai sejarah Imam syafi‘I. sampai sejarah masuknya agama Islam ke
Indonesia pada masa Umar t, melalui islamnya
orang persi. dan Pada masa Muawiyah t yang pernah mengirim
surat kepada Raja Sriwijaya Jambi (Sum-Teng) dan Ratu Simon di Jepara Ja-Tim.
juga masuknya Madzhab Syafi‘I
ke Indonesia pada masa Shalahuddin al-Ayubi.
Kata Shahibul hikayat
bahwa agama islam ini di bawa oleh orang-orang India dari Gujarat. Kata yang
lain di bawa oleh orang Arab, dan kata yang lain oleh para saudagar. Tetapi
tidak ada yang yang menulis, islam yang di bawa ke Indonesia ini atas dasar
madzhab apa? Dan imam
siapa?. "Inilah yang kurang!". Kata ayah K.H. Syofyan, mengomentari
kekurangan buku-buku sejarah yang mengisi rak-rak perpustakaan, yang banyak
mengisahkan sejarah islam tapi tidak menyebutkan aliran madzhabnya.
Sudah banyak pengarang yang menulis sejarah Wali
Songo di Jawa, Raja-raja islam di Aceh, seperti Sultan Ali Mugayat Syah, Sultan
Iskandar Muda, Sultan Iskandar Tsani, Ratu Shafiyatuddin, yang berkuasa sekitar
abad XI H. tapi sedikit sekali di temui, Penulis yang mencantumkan aliran dan
madzhab yang mereka anut.
Dalam
bukunya ini, Penulis mencoba
menelusuri kembali sejarah dan mengungkapkan aliran-aliran ulama pada masa
dulu, semisal Sy (Syekh) Ar-Raniri, Sy Tengku Muda Wali
di Aceh, S. Utsman bin Aqil di Jakarta, Sy Arsyad Banjar di Kalimantan yang
kesemuanya adalah ulama–ulama Syafi‘iyah yang terkenal di zamannya. Juga Pangeran Diponegoro yang
ternyata penganut madzhab Syafi‘I tulen.
Dalam buku ini, Juga diselipkan klaim Syiah
yang mengakui bahwa Syiah adalah idiologi pertama yang masuk ke Indonesia pada
dinasti Fatimiyyah. Di sebutkan juga bahwa Raja-raja Fatimiyah mengirimkan para
Muballighnya ke Indonesia pada abad ke IV sampai VI. bahkan mengirimkan
angkatan lautnya guna membantu fatwa-fatwa Syiah. Lalu mendirikan kerajaan-kerajaan kecil Syiah di
Indonesia
dan di tanah Melayu. Diantaranya adalah Ksltn (Kesultanan) Daya Pasai dan Ksltn
Perlak di Aceh, Ksltn Bandar Kalifah dan Kesultanan Aru di Sum-Tim, Ksltn Leren
di Jawa, Ksltn Muar di Malaya, juga Ksltn Kuntu di Riau. Tak luput juga di singgung,
pertama kali masuknya paham Wahabi lewat tanah Minangkabau.
Namun begitu, ada sedikit celah yang kurang,
karena beliau kadang menyimpul-nyimpulkan sendiri apa yang belum ada dalam data
sejarah, meskipun itu berdasarkan hasil analisis. sebagaimana ungkapan beliau
dalam kata pengantarnya "Terus terang saya katakan bahwa dalam mengarang
buku ini saya mendapatkan kesulitan. karena seperti yang saya katakana, bahwa
catatan-catatan yang bertalian dengan hal ini sangat sedikit sekali. Saya mengumpulkannya dari catatan-catatan yang
cerai-berai, dari buku ini, dari buku itu, dari keterangan ulama-ulama tua yang
saya jumpai, dari data-data yang saya dapat dan akhirnya dari kesimpulan saya
sendiri"
0 comments:
Post a Comment